Posts

Orientasi Pasca Kedatangan ke Jepang Program JET

Image
Orientasi Pasca Kedatangan Orientasi Program JET berlangsung dari tanggal 30 Juli sampai dengan 3 Agustus 2017, di pagi hari kedua Orientasi Pasca Kedatangan Program JET, seluruh partisipan JET dari seluruh dunia berkumpul di satu aula besar untuk acara pembukaan. Dapat terlihat bendera dari seluruh negara partisipan yang berjejer rapi di atas panggung, saya sangat bangga melihat Bendera Merah Putih ada di antara bendera-bendera tersebut. Pada tahun 2017 terdapat total 1719 orang ALT (Assistance Language Teachers) , 183 orang CIR (Coordinator for International Relations) dan 4 orang SEA (Sport Exchange Advisors) yang tersebar di seluruh 47 Prefektur di Jepang. Di sana kami mendengarkan sambutan-sambutan dari seluruh organisasi pemerintah Jepang yang mendukung Program JET yaitu dari perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu pengetahuan dan Teknologi, dan CLAIR (The Council of Local Authorities for Intern

Orientasi Pasca Kedatangan Program JET 2017 (Hari Pertama)

Orientasi Paska Kedatangan Hari Pertama (30 Juli 2017) Saya berangkat dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda pada tanggal 29 Juli tengah malam dan tiba di Tokyo Narita pada tanggal 30 Juli 2017. Perasaan gembira meliputi hati saya ketika saya tiba di bandara Narita. Setelah melewati pemeriksaan imigrasi, menerima kartu izin tinggal, saya langsung menuju lobi. Disana telah menunggu seorang wanita dengan papan nama “JET Programme”. Saya memperkenalkan diri saya dan diminta untuk menunggu sampai waktu keberangkatan bis yang akan mengantar saya ke Keio Plaza Hotel di Shinjuku, tempat di mana Orientasi Paska Kedatangan akan diselenggarakan. Perjalanan ke Keio Plaza Hotel memakan waktu sekitar 40 menit. Setelah sampai saya langsung diarahkan oleh staf hotel ke suatu aula dimana partisipan JET dari seluruh dunia berkumpul dan menerima penjelasan dari penanggung Jawab program JET. Tempat duduk dibagi berdasarkan negara. Untuk ALT (Asistance Language Teacher) menerima penjelasan
Pengalaman melamar menjadi Kordinator Hubungan Internasional di Kantor Prefektur Shizuoka Ketika lulus dari program magister di Norwegia, saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada bulan Agustus 2016. Setelah pulang, saya sempat bekerja sebagai Freelance Interpreter di salah satu pabrik pembuat mobil dan sebagai karyawan di salah satu Bank Jepang yang baru saja berdiri di Indonesia. Pada bulan Februari 2017, saya melihat pengumuman dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta mengenai lowongan untuk Kordinator Untuk Hubungan Internasional. Setelah membaca persyaratan, dan mengetahui saya memenuhi syarat tersebut saya memutuskan untuk mengirimkan lamaran ke Kedutaan Besar Jepang. Saya hanya sekedar mencoba pada waktu itu karena mereka hanya merekrut satu orang dari seluruh Indonesia. Mengingat kemampuan saya yang masih pas-pasan dan masih perlu banyak belajar saya hanya bisa berdoa dan tidak terlalu banyak berharap. Sebelum saya melangkah lebih lanjut, saya akan sedikit menjelaskan mengen